Cara Memasak Suku Mentawai Sumatera Indonesia

TOTOWAYANG SLOT – Masyarakat suku Mentawai memiliki beberapa cara unik dalam memasak makanan mereka. Berikut ini adalah beberapa cara memasak yang sering digunakan:

Beberapa Cara Memasak Suku Mentawai

  • Memanggang
    Cara memasak yang paling umum adalah dengan memanggang makanan di atas api unggun. Ikan, daging babi, ayam, dan hasil buruan lainnya akan dipanggang langsung di atas bara api tanpa alas. Memanggang makanan dianggap cara paling sehat karena makanan matang sempurna tanpa tambahan minyak atau lemak. Rasa makanan yang dipanggang juga terasa lebih gurih dan smokey.
  • Merebus
    Untuk makanan dari bahan nabati seperti ubi kayu, sagu, dan sayuran, Mentawai biasanya merebusnya terlebih dahulu. Mereka akan mencampur bahan makanan dengan air di dalam kuali tanah liat kemudian dipanaskan di atas api hingga matang. Merebus dianggap praktis karena bisa dimasak dalam jumlah banyak. Merebus juga menjaga tekstur makanan agar tidak terlalu lembek. Air rebusan sayur juga kerap dimanfaatkan sebagai kuah untuk menambah rasa.

Cara Memasak Suku Mentawai : Alat Masak

Masyarakat Suku Mentawai memiliki beberapa alat masak tradisional yang digunakan untuk memasak makanan sehari-hari. Alat masak utama mereka adalah wajan dan kuali.

  • Wajan
    Wajan adalah wajan besi berbentuk cekung yang digunakan untuk menggoreng makanan. Wajan ini berukuran cukup besar dan diletakkan di atas tungku api untuk memasak. Masyarakat Mentawai menggunakan wajan ini untuk menggoreng ikan, daging, atau sayuran.
    Wajan tradisional Suku Mentawai terbuat dari besi tebal agar tahan lama dan panasnya merata saat digunakan memasak. Pinggiran wajan agak tinggi untuk menahan minyak agar tidak tumpah saat menggoreng.
  • Kuali
    Selain wajan, alat masak lainnya adalah kuali. Kuali berbentuk bulat dengan bagian bawah yang lebih lebar dibandingkan bagian atasnya. Kuali ini terbuat dari tanah liat dan juga digunakan di atas tungku api. Kuali berfungsi untuk merebus atau menanak nasi. Masyarakat Mentawai memasak nasi aron dengan menggunakan kuali tanah liat ini. Mereka juga sering menggunakan kuali untuk merebus sayuran atau sup. Ukuran kuali cukup besar karena biasanya dimasak dalam porsi yang banyak untuk seluruh anggota keluarga. Kuali tanah liat awet dan tahan lama meskipun sering digunakan.

Rempah-rempah

Rempah-rempah memegang peranan penting dalam masakan suku Mentawai. Beberapa rempah utama yang digunakan adalah merica, kunyit, dan jahe.

  • Merica
    Merica sangat populer digunakan untuk memberikan rasa pedas pada masakan Mentawai. Biasanya merica digunakan dalam bentuk utuh atau dihaluskan. Rasa pedas dari merica mampu menambah citarasa masakan.
  • Kunyit
    Kunyit banyak dimanfaatkan untuk memberikan warna kuning pada makanan Mentawai. Selain itu, kunyit juga berkhasiat sebagai antioksidan dan antimikroba. Oleh karenanya, kunyit kerap ditambahkan ke dalam masakan untuk menjaga kesegaran makanan.
  • Jahe
    Sama seperti kunyit, jahe juga memiliki khasiat sebagai antioksidan dan antimikroba. Jahe biasanya ditambahkan ke dalam masakan untuk memberikan rasa hangat. Selain itu, jahe juga bermanfaat untuk melancarkan pencernaan.TOTOWAYANG SLOT

Cara Menyajikan

Masyarakat Suku Mentawai memiliki cara yang unik dalam menyajikan makanan mereka. Salah satu ciri khasnya adalah membungkus makanan dengan daun pisang.

Daun pisang digunakan karena banyak tumbuh di hutan sekitar tempat tinggal Suku Mentawai. Selain itu, daun pisang juga berfungsi sebagai pembungkus alami yang ramah lingkungan.

Cara membungkus makanan dengan daun pisang adalah:

  • Pilih daun pisang yang segar dan bersih. Hindari daun yang sudah tua atau berlubang.
  • Bersihkan daun pisang dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran.
  • Letakkan makanan yang akan dibungkus di atas daun pisang. Bisa berupa nasi, lauk pauk, atau campuran keduanya.
  • Lipat dan gulung daun pisang melingkari makanan hingga tertutup rapat.
  • Ikati kedua ujung daun pisang dengan tali rotan atau pelepah daun pisang agar tidak terbuka.
  • Kukus daun pisang yang sudah terbungkus rapat selama 15-20 menit agar matang dan aroma daun pisang meresap ke dalam makanan.

Dengan dibungkus daun pisang, makanan Suku Mentawai menjadi lebih alami, sehat, dan memiliki cita rasa khas dari aroma daun pisang. Cara penyajian ini sudah dilakukan secara turun temurun dan menjadi bagian dari tradisi kuliner Suku Mentawai.

BACA JUGA : Masakan Khas Karo Yang Paling Banyak Diminati

Tagged:

Related Posts