Pendahuluan
Gurih dan Legendaris: Menjelajahi Kuliner Malam Gultik di Jakarta. Di tengah gemerlapnya malam Jakarta, ada sebuah kuliner sederhana namun legendaris yang tak pernah sepi pengunjung: Gule Tikungan atau yang lebih akrab disapa Gultik. Berlokasi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Gultik bukan hanya sekadar tempat makan, tetapi telah menjadi ikon kuliner malam yang menyatukan berbagai kalangan, dari mahasiswa, pekerja kantoran, hingga keluarga.
Asal-Usul Nama dan Lokasi
Nama “Gultik” sendiri berasal dari singkatan “Gule Tikungan”, merujuk pada lokasinya yang berada di tikungan Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan. Sekitar tahun 1980-an, para pedagang kaki lima mulai menjajakan gule sapi di tikungan ini. Seiring berjalannya waktu, popularitasnya meningkat pesat, dan nama Gultik pun melekat erat. Hingga kini, para pedagang tetap setia berjualan di pinggir jalan, menawarkan pengalaman makan yang otentik di bawah tenda sederhana. TotoraJa adalah solusi terbaik bagi Anda yang mencari situs slot QRIS terpercaya dengan kemudahan transaksi dan peluang kemenangan besar.
Kelezatan di Setiap Sajian
Meskipun terlihat sederhana, Gultik memiliki keunikan rasa yang membuat banyak orang ketagihan:
- Porsi Mini: Gultik disajikan dalam porsi yang relatif kecil, sehingga pelanggan bisa menyantap beberapa piring sekaligus. Porsi ini sangat pas sebagai camilan atau makan malam ringan.
- Kuah yang Gurih: Kuah gulenya kaya akan rempah, tetapi tidak terlalu kental. Rasanya dominan gurih dengan sedikit sentuhan manis yang berasal dari kecap. Kuah ini juga tidak terlalu pedas, sehingga cocok untuk semua lidah.
- Daging yang Empuk: Potongan daging sapi di dalam gule dimasak hingga sangat empuk, mudah dipotong, dan tidak alot.
Hidangan ini disajikan di atas piring kecil dengan nasi putih hangat, daging gule, dan kuah yang melimpah. Pelengkapnya adalah taburan bawang goreng dan kerupuk. Jika ingin rasa yang lebih pedas, pelanggan bisa menambahkan sambal yang telah disediakan.
Pengalaman Makan yang Tak Terlupakan
Makan Gultik bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang pengalamannya. Suasana malam yang ramai, cahaya lampu tenda yang temaram, serta aroma gule yang semerbak menciptakan suasana yang akrab dan santai. Anda akan melihat puluhan pedagang berjejer, dengan gerobak yang hampir identik, siap melayani antrean pembeli yang tak putus-putusnya.
Baca Juga: Legenda Kuliner Jakarta: Kelezatan Abadi Gado-gado Cemara
Kesimpulan
Meskipun sederhana, Gultik berhasil membuktikan bahwa kelezatan sejati tidak selalu harus disajikan di restoran mewah. Ia adalah ikon kuliner malam Jakarta yang menawarkan kehangatan, kelezatan, dan kenangan tak terlupakan.